Rabu, 07 Januari 2015

Love the Innocent Fugitive



   Seorang gadis sedang berlari seperti dikejar penculik yang akan menyekapnya. Nafasnya terengah-engah, rambut dan pakaiannya pun acak-acakkan. Hanya satu yang dipikirkannya saat ini. TEMPAT AMAN. Dimana ia harus mencari tempat aman. Bagaimana caranya ia mencari tempat aman, pada tengah malam seperti ini?
***
Brakk!!
Suara pintu dibuka secara paksa terdengar. Dengan cepat gadis itu masuk dan kembali menutup pintu itu.
“Tempat sembunyi, tempat sembunyi... Lututku sakit. Arghh.. Dasar penculik sialan” gerutu gadis itu.
“Kau.. siapa?” suara baritone terdengar oleh gadis itu. Dengan perlahan ia memutarkan badannya ke belakang. Seorang laki-laki berbadan tinggi dengan rambut sedikit acak dipenglihatannya.
“Ka-Kau siapa?!!” teriak gadis itu.
“Jangan berteriak. Bukankah kau sedang dikejar? Apa kau ingin selamat...” pria itu menggantungkan kalimat yang ingin diucapkannya, membuat gadis itu sepert tidak bisa bernafas dan jantungnya yang berdebar-debar.
“atau kau ingin ditangkap? Aku bisa membantu keduanya.” Ucap pria itu santai.
“Selamat. Aku ingin selamat. Apa kau bisa membantuku?” ucap gadis itu lemah, seperti... menangis sambil menundukkan kepalanya.
“Tentu saja. Kemari. Cepat kemari dengan perlahan”
“Terima ka..”
BRAKK!!
Pintu itu kembali terbuka dengan paksa. Tiga orang berbadan besar dengan tato yang hampir memenuhi lengannya pun nampak. Mata gadis itu sangat menyiratkan ketakutan. Sebelum ditangkap tiga orang jahat itu, sang pria sudah lebih dulu menarik tangan sang gadis untuk tetap didekatnya dan aman.
“Hei anak muda! Serahkan gadis sialan itu pada kami. Apa kau ini pacarnya? Cih!! Gadis sialan itu memang pandai membuat orang menyukainya walau 1 menit baru melihatnya! Sama seperti kita bukan? Haha!” wajah penculik nampak meremehkan, begitu pula dengan dua orang temannya.
“Tidak akan”. Hanya dua kata itu yang diucapkan sang pria yang menyelamatkan gadis itu.
“Kau .. akan mati ditangan kami!” teriak penjahat itu.
“Coba saja! Kalian seperti semut bagiku. Modal kalian hanya tato yang ada dilengan kalian. Bukankah itu akan membuat orang lain takut? Dan kalian akan merasa kuat dan berani, begitu? Asal kalian tahu saja. Gadis didekatku ini bahkan lebih berani dari kalian. Dasar bajingan sialan. Jika kau menyentuh gadis ini. Tamatlah riwayatmu!”
“Cih!! Serang dia!”
Bugh! Bugh! Bugh!
Perut.. Kaki.. Selangkangan..
Titik lemah mereka berada disitu, pikir lelaki yang menolong gadis tadi. Pukulan-pukulan itu melayang untuk mempertahakan diri dan demi gadis yang sudah lemah itu. Tiga lawan satu. Pasti tiga orang itu yang menang, namun tidak untuk kali ini. Tiga orang penjahat itu sudah tepar dengan wajah lebam, bahkan ada yang sampai berdarah.
“Dasar sampah!” maki pria itu.
Pria itu berbalik kebelakang dan menemukan gadis yang diselematkannya tadi tidak sadarkan diri. Diperhatikannya gadis itu, pipinya lebam dengan sedikit darah, mungkin karena ditampar pikirnya dan gadis itu juga menggunakan seragam sekolah. Ia pun menggendong gadis itu ala bridle style ke rumahnya yang tak jauh dari tempatnya berkelahi tadi.
***
“Arghh.. Kepalaku. Kenapa berat begini?” ucap gadis itu.
“Kau sudah sadar? Bagaimana perasaanmu diselamatkan seorang pria setampan aku?” ucapnya sambil menutup buku yang dibacanya.

Sabtu, 13 Desember 2014

First Time!!

Haloo... 
welcome to my blog. 
Ini pertama kalinya. Masih belum tahu kedepannya mau ngetik apaan -,-
Rencananya mau ngetik apa yang ada dipikiran aku nantinya. Mungkin cerita-ceritaku dikehidupan sehari-hari , cerita khayalan , fakta-fakta aneh , gambar yang aku bikin sendiri atau ngambil dari blog lain atau pelajaran mungkin? 
Pokoknya ini blog untuk pikiran yang akan aku bagi sama pembaca.. yah walaupun nggak tau ada pembacanya apa nggak *huuuuuu*


ENJOY IT!!